MasterCard terus berbenah dalam penyediakan layanan dan kemudahan berbelanja bagi para pemegang kartu. Tahun ini, MasterCard memaksimalkan layanan digital dan berharap pertumbuhan transaksi e-coommerce mencapai 46% atau sama dengan periode sebelumnya.
Memang transaksi jual-beli secara online (e-commerce) tengah menjangkiti masyarakat Asia Timur serta Selatan, termasuk Indonesia. Dengan pertumbuhan ekonomi salah satu yang tertinggi diantara negara-negara kawasan lain, Asia Timur dan Selatan menjadi pasar menjanjikan. Ini ditambah, penetrasi pengguna internet di Asia terus tumbuh serta semakin banyak konsumen yang sadar akan gaya hidup digital.
Menurut Vice President and Marketing Head, South East dan South Asia, MasterCard Worldwide, Ai June Schult, pihaknya menawarkan kemudahan transaksi, online ataupun offline. Kerja sama dengan Reebonz.com, salah satu toko ritel digital, memberi kemudahan bagi pemegang kartu MasterCard untuk melakukan penawaran dengan jemari mereka. Tanpa perlu repot berjalan ke berbagai pusat belanja.
Bagi konsumen yang tetap ingin berbelanja secara langsung, layanan Shopathon dan mCompass pada situs MasterCard memberi rujukan toko-toko yang menyediakan ekstra diskon, disertai peta lokasi secara terperinci. Pada layanan yang sama, konsumen dapat mengikuti Flash Sale yang diadakan pada waktu-waktu tertentu. Namun Flash Sale hanya bisa ditransaksikan melalui situs MasterCard.
"Target sales diharapkan sama seperti pencapaian tahun lalu (46%). Kami memiliki target konsumen yang memanfaatkan layanan, adalah pasangan muda, anak-anak serta usia dewasa," ungkap Ai June pada Sale Circuit Tea Session, di Hotel Raffles, Singapura, Senin (30/5/2011) malam.
The Great Singapore Sale (GSS) ke delapan ini juga bisa dimanfaatkan pemegang kartu MasterCard dalam berbelanja. Selain mendapat potongan harga, konsumen juga berkesempatan meraih tarif khusus untuk hotel berbintang yang bekerja sama dengan MasterCard.
Bagi konsumen yang telah bertransaksi dengan kartu kredit ini, atas bukti belanja yang terkumpul dapat ditukarkan uang dengan perhitungan tertentu, voucher belanja, atau barang-barang lain.
"Layanan online atau offline ini yang kami namakan mix consumtion produk. Dimana, online dan offline saling melengkapi. Saya tidak yakin keduanya saling bersaing," tambahnya.
Indonesia sendiri menjadi pasar potensial bagi MasterCard. Ai June mencatat, pertumbuhan penjualan tertinggi sepanjang triwulan I-2011 untuk kawasan Asia Tenggara, datang dari pemegang kartu kredit Indonesia. Wajar saja, saat Great Singapore Sale and Malaysia Mega Sale Carnival, warga Indonesia berbondong-bondong berbelanja.
Namun Ai June tidak memiliki data terperinci, berada besar pertumbuhan transaksi pada tiap-tiap negera di Asia Tenggara. "Saya tidak hafal itu, mungkin nanti dapat disampaikan dalam kesempatan berbeda," tuturnya.
(wep/ang)
Selasa, 31/05/2011 09:11 WIB
Whery Enggo Prayogi - detikFinance
No comments:
Post a Comment